Buserkepri.Net – Lampung selatan – Di duga ada oknum bermain di dalam bantuan sosial (bansos) yang jadi bahan pertanyaan masyarakat desa tanjung ratu kecamatan katibung lampung selatan. yang mana BPNT tidak pernah di terima oleh penerima manfaat nya selain itu juga yang penerima PKH sebanyak 188 KPM tidak menerima BPNT.
Salah satu masyarakat yang seharusnya mendapat bantuan pangan non tunai (BPNT) salah satunya yang bernama ERPAN yang berada di dusun suka negara desa tanjung ratu. menceritakan kepada tim tirasnusantara 16/04. saya anak yatim piatu dan rumahpun tidak ada akan tetapi saya tidak pernah sama sekali menerima bantuan pangan non tunai (BPNT). setelah di cek melalui aplikasi atas nama ERPAN ternyata dapat bantuan pangan non tunai (BPNT) tersebut,”paparnya.
Saat ketua E-WARONG sekalugus menjabat sebagau kepala dusun (kadus) way jambu desa tanjung ratu yang bernama unus saat di konfirmasi di rumah nya 19/04 ternyata di desa tanjung ratu banyak sekali permasalahan terkait program bantuan sosial (BANSOS) selama ini yang mendapatkan program keluarga harapan (PKH) juga mendapat bantuan pangan non tunai (BPNT) akan tetapi dari awal bulan 01 bulan 02 dan bulan 03-2020 yang mendapat bantuan program keluarga harapan (PKH) sebanya 188 keluarga penerima manfaat (KPM) tapi tidak mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) yang seharus nya penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) secara presedur jika mendapat program keluarga harapan (PKH) sudah pasti dapat bantuan pangan non tunai (BPNT). tapi menuru keterangan pendamping kecamatan bantuan berupa BPNT itu lagi ada masalah di karnakan penerima manfaat (KPM) berupa bantuan pangan non tunai (BPNT) atas nama kepala keluarga (suami) sehingga untuk selam tiga bulan ini tidak bisa di realisasikan,”papar e-warong.
Senada juga dengan kepala desa bertalena yang di dampingi sekdes nya. saat di komfirmasi di kantor desa 20/04. benar pk ada permasalahan dengan bantuan pangan non tunai (BPNT) yang mana dari bulan 01 bulan 02 dan bulan 03 2020 bantuan pangan non tunai (BPNT) masih banyak yang belum menerima walaupun program keluarga harapan (PKH) sudah di terima oleh masyarakat. menurut keterangan dari pendamping kecamatan yang bernama hendra karna bantuan pangan non tunai (BPNT) banyak atas nama kepala rumah tangga (suami) sehingga sementara belum terealisasikan,”ujarnya.
Di tempat terpisah Hendra selaku pendamping kecamatan ketika di konfirmasi melalui phonsel 20/04 membenarkan bahwa data penerima bantuan pangan non tunai (BNT) banyak yang atas nama kepala rumah tangga (suami) di karnakan bantuan pangan non tunai seharunya nama ibu rumah tangga (istri) takut nama nama keduanya masuk (ganda) sehingga untuk sementara belum terealisasikan kami pihak kecamatan masih melakukan pemeriksa terkait permasalahan tersebut.”tegasnya. ( red)