Buserkepri.com -Batam- Komisi I DPRD Komisi menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat ) bersama PT Adhya Tirta Batam, PT Hansol, BP Batam di hadiri Yayasan Lembaga Konsumen Batam di gedung dewan batam center.
Rapat tersebut dipimpin Budi Mardianto SH.MH Ketua Komisi I wakil Ketua Harmidi SH.,dan anggota Sukaryo , Mustopa , dan Yudi berlangsung cukup alot dan sempat memanas. saat wakil ketua komisi I Harmidi menyampaikan keteledoran PT Hansol saat menanam pipa Instalasi Pengelohan Air Limbah (IPAL). menyebabkan kebocoran pipa dan menimbulkan kerugian yang sangat besar masyarakat tuturnya.
Mohon izin ketua untuk sementara stop dulu pekerjaan pihak PT.Hansol ini sampai ada kebijakan untuk pihak warga yang dirugikan dan bila perlu di ganti ucapnya .
Karena tidak ada kordinasi maka pipa air bersih di Batam jebol beberapa pekan lalu. Kejadian itu membuat puluhan ribu pelanggan ATB tak mendapat air bersih selama dua hari. Tutupnya.
Rapat pada Jumat pagi 30/11/2018 itu kelanjutan rapat sebelumnya pada Kamis lalu
Ketua Komisi I DPRD Kota Batam Budi Mardianto menyampaikan bahwa cukup bijak kita menanggapi semua masukan tuturnya.
” Petinggi PT. Hansol mengatakan proyek ini tujuannya sangat baik untuk pengelolaan limbah di Batam kedepannya, namun yang terjadi insiden ujarnya.
“Kami menyadari tidak mudah menjalankan proyek ini karena lahan tersebut sebelumnya sudah pernah dikonstruksi,” jelasnya.
atas insiden ini kami akan berdiskusi dengan pihak ATB sesuai MOU tutupnya.
Anggota Komisi I DPRD Batam, Yudi Kurnain menjelaskan kejadian itu karena kurangnya koordinasi. “Sebenarnya ini hanya masalah koordinasi pihak terkait saja antara ATB, PT Hansol dan BP Batam,” katanya.
Presiden Direktur PT ATB Benny Andrianto menyampaikan kepada PT Hansol supaya bertanggung jawab atas semua kesalahan tersebut.
Dengan nada tinggi ia berkata, “Kami meminta ini yang terakhir. Sudah cukup, karena ini yang ke 32 kalinya geramnya.
Kami tidak menerima alasan apapun. Selama ini kami tidak pernah bermasalah. Kami juga baru mendapatkan predikat terbaik di Indonesia. Seharusnya PT Hansol menyadari itu tuturnya.”
ATB tidak mengejar penghargaan. Namun pemerintah pusat menilai timnya selama ini bekerja dengan profesional dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.tuturnya
Di akhir kesempatan Ia juga menuturkan, “Kami adalah korban dalam kejadian ini. Jadi, jika masyarakat ingin meminta kerugian atau tanggung jawab langsung minta ke PT Hansol yang menjadi penyebabnya.”
Kami akan menuntut pihak PT.Hansol atas kejadian ini tutupnya.(Irma)
Editor :irma