Buserkepri.Net – Sebanyak 372 personel Polda Kalimantan Tengah yang terdiri dari Subit Dalmas Ditsamapta, Sat Brimob, Ditintelkam, Polresta Palangka Raya, Ditreskrimum, dan jajaran melakukan pengamanan kegiatan unjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja. Pendemo berasal dari elemen mahasiswa dan pelajar.
“Sesuai arahan Bapak Kapolri, kami menyiapkan langkah-langkah antisipasi dengan menyiagakan ratusan personel di lapangan. Kami pun sudah menyiapkan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan manakala terjadi eskalasi massa dan situasi memanas,” kata Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Dr. Dedi Prasetyo M. Hum., M. Si., M.M dalam keterangan pers, Kamis (8/10/2020).
Unjuk rasa berlangsung mulai pukul 09.00 WIB di depan kantor DPRD Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya. Massa mulai melakukan orasi yang berisi tuntutan membatalkan Undang-undang Cipta Kerja yang disahkan DPR RI. Mereka meminta anggota DPRD Kalimantan Tengah meneruskan aspirasi mereka ke Senayan.
“Ya tuntutan mereka adalah supaya UU Cipta Kerja dibatalkan pengesahannya. Unjuk rasa dilakukan sejak pagi hari tadi. Wakapolda memantau langsung jalannya aksi unjuk rasa,” ucap Irjen Dedi.
Menjelang siang massa yang datang ke titik aksi terus bertambah. Mereka semakin dekat dengan kawat besi yang dipasang oleh aparat kepolisian di sekitar gedung DPRD Kalimantan Tengah. Orasi yang diwarnai aksi anarkis pelemparan botol minuman ke arah polisi akhirnya terjadi.
“Mereka, adik-adik mahasiswa melemparkan botol Aqua ke arah personel. Tapi saya sudah wanti-wanti, saya sudah briefing sebelumnya agar anggota tidak terprovokasi, tidak terpancing emosinya dan tetap melakukan pengamanan dengan kepala dingin. Kami juga mengundang Bapak Rektor Universitas Palangka Raya untuk menenangkan adik-adik mahasiswa,” ujar Irjen Dedi.
Selain menyiagakan aparat yang membentuk formasi barikade di balik kawat besi yang menjadi pemisah dengan massa pendemo, Polda Kalimantan Tengah menurunkan personel di tengah kerumunan pendemo.
“Kekhawatiran jika nantinya terjadi gesekan tentu ada. Namun bismillah saja, niat kami baik dan kami yakin adik-adik mahasiswa memahami,” kata Irjen Dedi.
Personel yang turun ke tengah kerumunan pendemo lalu membagikan air mineral, makanan ringan serta masker agar tak muncul klaster pendemo. Berbaurnya personel Polda Kalimantan Tengah dengan pendemo merubah situasi yang semula sempat anarkis.
“Anggota di lapangan membagikan snack, minuman. Ada polwan yang membagikan masker kepada adik-adik mahasiswa yang kami lihat tidak menggunakan masker. Tetap kami ingatkan bahaya demonstrasi di masa pandemi ini, dan alhamdulillah mereka memahami,” ujar Irjen Dedi.
Kegiatan unjuk rasa berakhir pukul 14.00 WIB dengan tertib dan damai, “Tidak ada fasilitas publik yang rusak. Tidak ada yang rusak ringan sekalipun.”(Tim)
Editor : IRS