NYLENEH !!! PEMDA TOLITOLI DINILAI PANIK, KAPOLRES : ANTISIPASI KELANGKAAN, POLISI KAWAL TRUK SEMBAKO

  • Whatsapp

Buserkepri.Net – Tolitoli – Kebijakan Bupati Tolitoli dalam penanganan pandemik covid-19 diwilayahnya, dinilai makin nyleneh saja. Awal mula saat pandemik Covid 19 mulai merebak, Bupati Tolitoli H. Moh.Saleh Bantilan langsung mengeluarkan kebijakan lockdown terbatas didaerahnya, sampai membuat Bupati Tolitoli viral di media sosial karena di anggap berani membuat kebijakan yang berpihak terhadap warga nya agar tidak terpapar virus covid 19. Saat itu, Ketua DPRD Tolitoli Randy Saputra sudah mengkritisi kebijakan itu, karena dianggap nyeleneh.”Apalagi dengan dasar katanya Kabupaten Tolitoli masuk kategori “zona hijau” entah dari mana dan siapa yang mulai beri predikat zona hijau itu” ujar Randy kala itu.

Terbukti, sekitar tanggal 4 mei 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli umumkan jika hasil swab lab ada 5 orang yang positif terpapar covid 19 saat ini dalam perawatan intensif di RSU MOKOPIDO, zona hijau ambruk.
‘Perbatasan ditutup, tapi tempat tempat ramai masih ada yang berkumpul, Bupati hanya sebatas himbau dan pikirkan dana APBD untuk di potong 50% guna antisipasi cegah covid 19″ ujar seorang warga Tolitoli pada awak media ini

Dengan terpaparnya 5 Warga positif Covid 19, membuat Pemda Tolitoli panik, bahkan kesannya bikin kebijakan yang makin nyleneh saja,. pada tanggal 8 mei 2020 bupati Tolitoli keluarkan surat keputusan di mana dalam point ke satu di sebutkan bahwa mobil yang mengangkut sembako harus bongkar di perbatasan dan di jemput oleh mobil dari wilayah Tolitoli. “Untuk,keputusan ini adalah gambaran dan kepanikan Pemda Tolitoli bahkan tidak koordinasi dengam Forkopimda,” tegas sebuah sumber.

Kapolres Tolitoli AKBP Hendro Purwoko khawatir keputusan bupati terkait bongkar muat sembako diperbatasan, akan sebabkan naiknya harga sembako serta langka nya beberapa kebutuhan vital masyarakat. Karenanya pihaknya sudah lakukan upaya antisipasi dan lakukan pengawalan truk yang membawa kebutuhan pokok warga dari perbatasan.” Polisi akan kawal truk sembako dari wilayah perbatasan,” tegasnya. Namun dilakui Hendro jika ada kenaikan harga maka pihak kepolisian tidak berwenang lagi. Dan harus ada penanggungjawab dari realisasi keputusan bupati untuk pembatasan truk yang mengangkut sembako ke wilayah tolitoli.
Sementara juru bicara Pemda Tolitoli Arham A. Jakub dalam releasenya senin (11/5/2020) hanya menyebut, sebagai upaya untuk terus mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tolitoli, pintu perbatasan jalur darat makin diperketat. “Kita tidak ingin ada penambahan jumlah kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Tolitol”, kata Arham.

Kendaraan pengangkut kebutuhan dasar masyarakat (sembako), pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas, pengangkut material bangunan, jasa pengiriman, ambulance masih diperkenankan untuk masuk namun dilakukan pemeriksaan dan sterilisasi bagi awak kendaraan yang hanya dibatasi 2 orang (sopir dan pembantu sopir) maupun barang yang diangkut, sedangkan orang tidak lagi diizinkan masuk. Dia tidak mengklarifikasi soal Keputusan Bupati Tolitoli yang salah satunya mewajibkan kendaraan yang muat sembako lakukan bongkar muat diperbatasan. (Armen Djaru)

 

Editor : irs

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *