Buserkepri.Net – Tanjungpinang — Bulan puasa kali ini sangat berat ujiannya bagi umat Islam yang menjalaninya , bulan puasa tahun 1441 H kali ini, seluruh Dunia tengah dilanda wabah Virus , saat ini Dunia berjibaku melawan ganasnya Virus yang ditakutkan bagi umat manusia yaitu Virus Covid -19, hidup dengan keprihatinan yang tinggi dihadapi umat manusia dunia.
Adalah Wartawan baik cetak maupun online saat ini sebagai Garda terdepan untuk memberikan informasi yang paling terkini dan akurat langsung dari sumbernya.
Bahkan dalam keadaaan begitu, toh tidak terlalu banyak yang peduli dengan nasib Wartawan, bahkan tidak sedikit yang mencibir ,
Rupanya Pemerintah Kota Tanjungpinang ikut memperhatikan nasib para wartawan walaupun terkesan tidak adil dalam menyampaikan bantuan kepada penggiat pers, Wakil walikotanya Rahma membagikan bantuan sembako kepada wartawan yang hanya tergabung dalam tiga organisasi Pers saja, sehingga niat baik yang dilakukan Wakil walikota Rahma, menuai kritikan pedas dari pengiat Pers Tanjungpinang yang tidak kebagian dari tiga organisasi tersebut.
Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Kepri, Edios menanggapi polemik yang berkembang ini ” kita pertanyakan apa landasan Hukum Plh Walikota Tanjungpinang membagikan bantuan sembako tadi siang secara Tidak adil walaupun dengan dalih sumbangan Donatur pengusaha, apakah organisasi lain tidak punya hak yang sama, Tanjungpinang bukan kepunyaan tiga organisasi Pers saja,
” Kami bukannya mau mengemis kepada Pemko Tanjungpinang, kami hanya mencari Rasa Keadilan dan kami merasa dianak tirikan atas pembagian sembako terhadap tiga organisasi yang di akomodir, sedangkan kita ketahui di Tanjungpinang ada banyak wartawan dan organisasi Pers,
Edios sangat menyayangkan pembagian yang dilaksanakan di kantor BPBD Tanjungpinang ini, Wawako mengambil data darimana, sehingga hanya 3 nama organisasi saja yang masuk atau memang Pemko yang kurang mendapat informasi tentang organisasi yang ada.
Masih menurut Edios, di saat pandemi Covid -19 ini semua masyarakat terkena dampaknya, janganlah walikota pilih kasih, lebih baik tidak usah dibagikan, dari pada pilih kasih, agar tidak menjadi polemik yang dapat menimbulkan perpecahan dikalangan Organisasi Pers kemudian hari.
Sumber FPII Setwil Kepri